5 Mar 2013

Yours

Doakan Aku dimanapun Aku berada dimanapun Aku berkerja dimanapun Aku memikirkanmu jauh dari dekapanku.....Yakinkan dirimu bahwa Aku akan kembali menjemput dirimu, mendekapmu dan tak akan melepaskanmu...
  Percayalah....




Kalimat terakhir dari seorang pria disaat dia meninggalkan kekasihnya, 
...pria tersebut menghembuskan nafas terakhirnya jauh dari dekapan kekasih yang dulu sempat dijanjikannya untuk hidup bersama,

Pria tersebut seorang yang jujur, berkeyakinan bahwa kejujuran akan selalu menang, akan selalu melahirkan senyum dan harapan. Namun hal tersebut bertolak belakang dengan keadaan, disaat kejujuran membawa dirinya ke akhir kehidupan.

Karena kejujuran disaat dia bekerja, keuletan disaat dia melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepada dirinya ternyata menimbulkan kecurigaan dari rekan kerjanya. Musuh pun satu persatu bermunculan yang dari awalnya terpatri dari jabatan persahabatan. Kesuksesan yang didapat dari pria tersebut ternyata melahirkan kebencian dari rekan-rekan disekelilingnya. 

Berbagai kejadian didera pria tersebut namun tetap dia perlihatkan dengan senyuman karena dia yakin kejujuran itu masih tetap bisa menyelamatkannya. bahkan pria tersebut tetap tidak memberitahu kekasihnya dari surat-surat yang dia kirim setiap bulannya. Surat yang tetap hanya berisi kerinduan dan pengharapan bahwa pria tersebut pasti akan pulang.

"Aku pasti pulang 
walaupun Aku tidak bisa 
mendekapmu,
memelukmu,
membelai rambutmu,
memasang cincin di jari indahmu
 dan mengucapkan janji sehidup semati denganmu..

Aku telah pulang
 walaupun yang engkau terima 
bukan senyumanku, 
bukan tawaku,
bukan tatapanku,
tapi hanya........... "


1 komentar: